Permaina Tradisional Tengge-tengge



KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Alhamdulillah puji syukur kehadirat Allah SWT kami ucapkan karena hanya berkat, rahmat dan hidayah-Nya jualah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sampai selesai sesuai waktu yang telah disediakan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan baik dalam penyusunan maupun penggunaan kata-kata, oleh karena itu kami mengaharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca demi kesempurnaan pada pembuatan makalah berikutnya.
Harapan kami sebagai Kelompok I adalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan yang membaca makalah ini. Dan juga bias menjadi acuan pada pembuatan makalah yang berkaitan dengan Permainan Tradisional Tengge-Tengge ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih yang tak terhingga kepada teman-teman yang telah membantu dan meluangkan waktunya serta kepada dosen mata kuliah Bermain dan Permainan yang telah membantu dalam penyusunan makalah kami.


                                                Gorontalo,    Nopember 2012


BAB I
PENDAHULUAN


A.  LATAR BELAKANG
     
Permainan Tradisional merupakan kekayaan budaya bangsa yang mempunyai nilai-nilai  luhur untuk dapat diwariskan kepada anak-anak sebagai generasi penerus. Permainan anak tradisional merupakan permainan yang memberikan manfaat untuk perkembangan anak, merupakan kekayaan budaya bangsa dan refleksi budaya dan tumbuh kembang anak. Permainan anak tradisional mempunyai hubungan yang erat dengan perkembangan intelektual, sosial, emosi, dan kepribadian anak.
Sejalan dengan berkembangnya teknologi maka, berkembang pula jenis mainan anak-anak. Diperkotaan anak-anak lebih banyak bermain di mall-mall. Mereka lebih mengenal pemainan-permainan modem seperti time zone, PS, Internet, Dea-Deo dan lain-lain. Selain itu munculnya berbagai siara televisi yang sangat variatif secara cepat juga dapat merubah sikap mental dan kebiasan anak hampir diseluruh wilayah Indonesia. Permainan-permainan tradisonal pun sudah jarang sekali kita jumpai contohnya permainan engklek. Dengan demikian kelompok kami ingin mengenalkan kembali permainan ini agar permainan ini akan terus berkembang dan dilestarikan untuk generasi selanjutnya.

B.  TUJUAN

Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah:
a. Melestarikan permainan tradisional sebagai ciri khas bangsa Indonesia.
b. Memperkenalkan permainan tradisional Indonesia terutama ke masyarakat Indonesia sendiri yang tidak kenal dengan permaina tradisional tersebut.
c. Memberikan pengertian kepada orang tua-orang tua bahwa anak tersebut membutuhkan yang namanya permainan agar tidak setres.
d. Mengajarkan anak-anak Indonesia berfikir kreatif dengan apa yang ada di sekitarnya sehingga diharapkan kelak anak-anak tersebut menjadi manusia dewasa yang kreati (dalam hal yang positif).





















BAB II
PEMBAHASAN

A.  PENGERTIAN PERMAINAN TENGGE-TENGGE

Permainan tengge-tengge (dalam bahasa Gorontalo) merupakan permainan tradisonal lompat-lompatan pada bidang-bidang datar yang digambar di atas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki dari kotak satu ke kotak berikutnya. Permainan tengge-tengge biasa dimainkan oleh 2 sampai 5 anak perempuan dan dilakukan di halaman. Namun, sebelum kita memulai permainan ini kita harus membuat kotak-kotak di pelataran semen, aspal atau tanah, menggambar 5 segi empat berhimpit vertical kemudian di sebelah kanan dan kiri diberi lagi sebuah segi empat.

B.  SEJARAH

Permainan ini mempunya banyak nama atau istilah lain. Terdapat dugaan bahwa nama permainan ini berasal dari “zondag-maandag” yang berasal dari Belanda dan menyebar ke Nusantara pada jaman kolonial, walaupun pendapat tersebut pendapat sementara.
Permainan ini dapat ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia, baik di Sumatra, Jawa, Bali, Kalimantan dan Sulawesi dengan nama yang berbeda-beda tentunya. Nama-nama untuk permainan tengge-tengge  atau dalam bahasa Inggris ”Hopscotch”, antara lain Engklek (Jawa), Asinan, Gala Asin (Kalimantan),  Intingan (Sampit),  Cak Lingking (Bangka), Dengkleng, Teprok   (Bali),  Gili-gili (Merauke),  Deprok (Betawi),   Gedrik (Banyuwangi),  Bak-baan, engkle (Lamongan),  Bendang (Lumajang), Engkleng (Pacitan), Sonda (Mojokerto), Tepok Gunung (Jawa Barat), dan masih banyak lagi nama yang lain.

C.  BENTUK-BENTUK TENGGE-TENGGE

Adapun jenis atau bentuk tengge-tengge  yang telah teridentifikasi dalam penelitian Iswinarti (2007) ada 11 bentuk, yaitu sebagai berikut:
1. bentuk kupingan, kapal balasam, sondah kapal, ebrekan 8;
2. bentuk gunung gunungan;
3. bentuk palang merah;
4. bentuk sorok;
5. bentuk sorok (variasi lain);
6. bentuk Bulet Payung;
7. bentuk orang-orangan;
8. bentuk pa’a;
9. bentuk baling-baling;
10. bentuk TV;
11. Bentuk Menara.

Salah Satu Bentuk Lapangan















Peralatan yang digunakan adalah pecahan genteng dan kapur untuk garis batas.


D.  ATURAN MAIN

Cara bermainnya sederhana saja, cukup melompat menggunakan satu kaki di setiap petak-petak yang telah digambarkan sebelumnya di tanah. Untuk dapat bermain, setiap anak harus mempunyai kereweng atau gacuk yang biasanya berupa pecahan genting, keramik lantai, ataupun batu yang datar. Kereweng atau gacuk dilempar pada salah satu petak yang digambar di tanah, petak yang ada gacuknya tidak boleh diinjak atau ditempati oleh setiap pemain, jadi para pemain harus melompat ke petak berikutnya dengan satu kaki mengelilingi petak-petak yang ada. Saat melemparkannya tidak boleh melebihi kotak yang disediakan, jika melebihi, maka dinyatakan gugur, dan diganti dengan pemain selanjutnya. Pemain yang menyelesaikan satu putaran terlebih dahulu melemparkan gacuk dengan cara membelakangi tengge-tenggenya, jika pas pada petak yang dikehendaki, maka petak itu akan menjadi “sawahnya”, artinya di petak tersebut pemain yang bersangkutan dapat menginjak dengan dua kaki, sementara pemain lain tidak boleh menginjak petak itu selama permainan. Peserta yang memiliki sawah paling banyak adalah pemenangnya. Permainan ini sangat seru karena biasanya paling sering kesalahan yang dilakukan adalah saat kita melempar gacuk tapi tidak pas di kotaknya atau meleset dari tempatnya.

E.   MANFAAT
Permainan tengge-tengge mempunyai banyak manfaat antara lain:
1.   Kemampuan fisik anak menjadi kuat karena dalam permainan tengge-tengge anak diharuskan melompat-lompat.
2.   Mengasah kemampuan bersosialisasi dengan orang lain dan mengajarkan kebersamaan.
3.   Dapat menaati aturan-aturan permainan yang telah disepakati bersama.
4.   Mengembangkan kecerdasan logika anak. Permainan tengge-tengge melatih anak untuk berhitung dan menentukan langkah-langkah yang harus dilewatinya.
5.   Anak menjadi lebih kreatif. Permainan tradisional biasanya dibuat langsung oleh pemainnya. Mereka membuat barang-barang, benda-benda atau tumbuhan yang ada di sekitar para pemain. Hal itu mendorong mereka untuk lebih kreatif menciptakan alat-alat permainan.
6.   Nilai deteksi dini untuk mengetahui anak yang mempunyai masalah.
7.   Nilai untuk perkembangan  fisik yang baik. Aktivitas fisik meliputi kegiatan untuk berolah raga, meningkatkan koordinasi dan keseimbangan tubuh, dan mengembangkan ketrampilan dalam pertumbuhan anak,
8.   Nilai untuk kesehatan mental yang baik, yaitu: membantu  anak untuk mengkomunikasikan perasaannya secara efektif dengan cara yang alami, mengurangi kecemasan, pengendalian diri, pelatihan konsentrasi,
9.   Nilai problem solving, anak belajar memecahkan masalah sehingga kemampuan tersebut bisa ditransfer dalam kehidupan nyata,
10.  Nilai sosial, anak belajar ketrampilan sosial yang akan berguna untuk bekal dalam kehidupan nyata.




F.   Aspek yang Bisa Dikembangkan

Permainan tengge-tengge mempunyai aspek yang bisa dikembangkan antara lain:
1.   Aspek olahraga.
2.   Aspek kekompakan dan kebersamaan.
3.   Aspek kepatuhan pada aturan.
4.   Aspek pengembangan kecerdasan logika anak
5.   Aspek kreatifitas.
6.   Aspek kesehatan mental.
7.   Aspek pemecahan masalah.
8.   Aspek sosial. 




BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN

1. Permainan tengge-tengge merupakan permainan tradisonal lompat-lompatan pada bidang-bidang datar yang digambar diatas tanah, dengan membuat gambar kotak-kotak kemudian melompat dengan satu kaki  dari kotak satu ke kotak berikutnya
2. Permainan tengge-tengge mempunyai banyak nama di daerah perkembangannya masing-masing.
3. Permainan ini memiliki banyak manfaat bagi yang memainkannya, baik dari segi fisik maupun mental.

B. SARAN

Kita sebagai generasi muda sebaiknya melestarikan permainan-permainan tradisional yang merupakan aset budaya di Indonesia. Agar permainan tradisional tersebut tidak punah dan agar permainan ini akan terus berkembang dan dilestarikan untuk generasi selanjutnya.









DAFTAR PUSTAKA


2.   research-report.umm.ac.id/index.../348_umm_research_report_fulltext.pdf



Komentar

Postingan populer dari blog ini

KEGIATAN PEMBELAJARAN PAUD DILAKSANAKAN MELALUI BERMAIN, BERTAHAP, BERKESINAMBUNGAN DAN BERPUSAT PADA ANAK (Isu- Isu Kritis Dalam Pendidikan)