PONTI
BAB 1
PENDAHULUAN
· Latar Belakang
Seiring perkembangan zaman, permainan
anak-anak juga berkembang menjadi lebih modern dan cangging, tidak dapat
dipungkiri permainan-permainan yang dijual dipasaran merupakan buatan-buatan
pabrik dan sangat laku dipasaran.
Dengan adanya permainan-permainan baru
yang lebih modern dan canggih, anak-anak bahkan masyarakat semakin melupakan
permainan Tradisional, yang sangat bermanfaat bagi anak-anak, meskipun
mainan-mainan ini tidak semodern mainan-mainan yang ada pada saat ini.
Oleh sebab itu kami sebagai Mahasiswa
Jurusan Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, yang mengemban amanat untuk
Mencerdaskan Kehidupan Bangsa sangat menyadari bahwa permainan juga sangat
mempengaruhi Aspek Perkembangan Anak. Kami sangat memahami bahwa anak selalu
Belajar melalui Bermain, maka permainan-permainan yang dapat dikenalkan bukan
saja permainan modern, tetapi juga dapat mengenalkan permainan Tradisional
khususnya untuk daerrah Gorontalo. Agar supaya kedepannya, selain dapat
mengembangkan aspek perkembangan melalui bermain maka anak-anak juga memahami
pentingnya sejarah daerah masing-masing, sehingga tertanam Sikap nasionalisme
dalam diri anak sejak Dini.
Mengenai permainan Tradisional daerah
Gorontalo, kami mengangkat salah satu permainan yang sangat diminati oleh hampir
seluruh kalangan masyarakat Gorontalo, yaitu Permainan Ponti. Untuk lebih
lengkapnya, maka kami menyajikan Paper ini, agar dapat bermanfaat bagi para pembaca.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, dalam
makalah ini penulis dapat merumuskannya menjadi beberapa rumusan masalah,
yaitu:
1.
Sejarah Permainan Ponti
2.
Alat yang dibutuhkan dalam
permainan ponti
3.
Cara bermain Permainan Ponti
4.
Aturan Permainan Ponti
5.
Manfaat Permainan Ponti
Bab
2
SEJARAH
PERMAINAN PONTI
Ponti merupakan permainan daerah
Gorontalo yang sangat diminati oleh anak Perempuan. Sejak dulu permainan Ponti
menjadi permainan favorit di daerah Gorontalo. Coba tanyakan saja kepada masyarakat
Gorontalo, dimulai dari kalangan anak-anak, remaja, dewasa, bahkan orangtua pun
masih sangat senang mengikuti permainan ini apabila ditawarkan untuk ikut
berpartisipasi.
Permainan ini sudah dimainkan oleh
masyarakat daerah Gorontalo sejak dulu, menurut keterangan dari para orangtua,
permainan ini sudah dimainkan oleh nenek mereka sendiri bahkan mungkin lebih
lama lagi. Namun sayangnya permainan ini sangat jarang diberitakan sebagai
permainan Tradisional sah dari daerah Gorontalo. Padahal dibandingkan dengan
semua permainan Tradisional yang ada, permainan inilah yang sangat banyak
menarik perhatian orang.
Entah siapa yang menciptakannya, namun
banyak orang meyakini bahwa permainan ini mungkin mulai dimainkan oleh
orang-orang yang tinggal dipesisir pantai. Keyakinan ini bermunculan karena
alat permainan yang digunakan selain menggunakan bola karet, adalah menggunakan
“Biya”
atau kerang yang ditemukan disekitar pantai. Ukuran dan warna Biya
ini pun sangat bervariasi, sebagian besar anak-anak menggunakan Biya
yang berukuran kecil, sedangkan anak remaja biasa menggunakan Biya
yang ukurannya lebih besar. Warna Biya pun sangat bervariasi, ada yang
berwarna putih, putih dengan garis kuning dipinggirnya, ada warna coklat dengan
bintik-bintik hitam, bahkan ada yang berwarna hitam legam, serta masih sangat
banyak lagi variasi warna Biya yang dapat menarik minat
anak-anak maupun orang dewasa.
Permainan Ponti tidak mengenal kapan
dapat dimainkan, karena permainan ini dapat dimainkan kapan saja. Semua
masyarakat Gorontalo sangat antusias apabila ditanyai mengenai permainan ini.
Permainan Ponti merupakan permainan favorit di Daerah Gorontalo.
ALAT YANG DIBUTUHKAN
Alat yang dibutuhkan dalam permainan
Ponti sangat mudah didapatkan, sehigga orangtua tidak perlu khawatir untuk
menyajikan permainan ini kepada anak. Alat-alat yang dibutuhkan adalah sebagai
berikut :
·
Bola Karet atau
bisa digantikan oleh Bola tenis
·
Biya atau bisa digantikan dengan Batu
CARA BERMAIN
Permainan
dapat dilakukan perindividu ataupun dengan membentuk Tim. Tergantung banyaknya
Pemain yang ikut serta, apabila permainan dilakukan dengan jumlah pemain
ganjil, maka permainan akan dilakukan perindividu. Namun apabila jumlah pemain
yang ikut serta berjumlah genap maka permainan ini akan menjadi permainan tim.
Permainan
Ponti melewati beberapa tahapan sebelum mendapatkan pemenang, tahapan tersebut
antara lain Biasa, Putih lalu Hitam. Sedangkan Babak dari permainan Ponti
sebagai berikut : Permulaan, Turun, Naik, Buhi, Tali dan Seng. Babak dalam
permainan poti memang sangat banyak, namun saat ini banyak yang memainkan
permainan ini hanya sampai pada tahap Buhi saja, alasannya agar tidak
memakan waktu banyak dalam permainan.
Selain
itu apabila sulit dalam mendapatkan Biya maka permainan ini masih bisa dilanjutkan
dengan menggatikan Biya dengan batu. Mungkin terdengar aneh bagaimana cara
memainkannya apabila memasuki tahap Putih dan Hitam. Dalam tahap Putih, maka Batu cukup disentuh
saja, sedangkan dalam tahp Hitam, maka batu langsung diambil seperti pada tahap
biasa.
ATURAN PERMAINAN
PONTI
Aturan
permainan ini akan didiskusikan oleh para pemain sebelum melakukan permainan.
Aturan dari Permainan ini Biasanya dapat Berupa :
1.
Dapat
menggunakan bantuan, bantuan dapat berupa
ü Memindahkan batu atau disebut “Sorong” atau dalam
bahasa gorontalo disebut “Lo-Heyi” apabila ada batu yang
berdekatan.
ü Dapat menggunakan 2 tangan apabila menghadapi
permainan dengan tahap yang sulit, seperti mengumpulkan 6 batu sekaligus atau
lebih
2.
Apabila memasuki
permainan di mana Biya yang digunakan dalam keadaan terbuka semua atau biasa
disebut “Nene” maupun Biya dalam keadaan tertutup atau
biasa disebut “Bapu”, maka permainan dapat dilanjutkan oleh pemain, aturan
seperti ini biasanya digunakan oleh anak-anak yang baru belajar memainkan
permainan ini. Untuk orang dewasa aturan ini cenderung terbalik, artinya pemain
harus menghentikan permainannya dan dilanjutkan oleh pemain lain.
3.
Pemain dapat
melakukan Demonstrasi. Yang di maksud dengan Demonstrasi adalah apabila
pemain melakukan permainan yang lebih hebat atau tidak biasanya.
4.
Permainan
disepakati dihentikan pada Tahap yang mana, sebelum memasuki “Cek-Cek”.
5.
Dalam “Cek-Cek”
disepakati berapa kali pemain harus melaksanakan “Cek-Cek” misalnya 5 kali
10 kali atau 20 kali.
6.
“Cek-Cek”
yang dilakukan dalam permainanan tim disepakati apakah dapat dilanjutkan oleh
anggota Tim lain atau tidak. Misalnya dalam tahap “Cek-Cek” anggota Tim
hanya dapat menyelesaikan 4 kali, maka anggota Tim yang lain dapat
menyelesaikan permainan dengan melanjutkan permainan tersebut tanpa harus
mengulang “Cek-Cek” dari pertama.
KEGIATAN BERMAIN
Setelah mendiskusikan aturan permainan
maka pemain dapat memulai permainan dengan cara sebagai berikut:
1.
Pengundian. Sebelum
memulai permainan, para pemain harus mengundi siapa yang akan lebih dulu
melakukan permainan.
2.
Setelah
melakukan pengundian, maka permainan akan dimulai oleh pemain yang mendapatkan
kesempatan pertama.
3.
Permainan yang
dilakukan dimulai dari mengumpulkan Biya secara bertahap dengan
melemparkan bola keudara dan menangkapnya kembali, setelah selesai mengumpulkan
Biya
dengan satu tangan.
4.
Biya yang dikumpulkan oleh pemain pada pertama kali
bermain adalah mengumpulkan 1 Biya lebih dulu, namun apabila
jumlah Biya yang digunakan lebih dari Lima buah, maka permainan
dimulai dengan mengambil 2 Biya lebih dulu.
5.
Permainan
dilaksanakan secara bergiliran.
6.
Permainan akan
diambil alih oleh pemain lain apabila pemain melakukan kesalahan. Kesalahan
tersebut dapat berupa:
Ø “Ko’i”, yang dimaksud dengan Ko’i
adalah apabila pemain membuat Biya lain bergerak atau tangan
maupun Bola menyentuh Biya yang lain.
Ø Bola terpantul
2 kali, dalam permainan ini Bola hanya dapat berpantul 1 kali atau sama
sekali tidak terpantul.
Ø Terjadi kesalahan pada Biya yang disebut “Nene”
ataupun “Bapu”. (sebelumnya sudah disepakati)
Ø Salah mengambil jumlah Biya. Misalnya permainan
telah mencapai “Tiga Biasa” namun Pemain mengambil 4 buah Biya.
7.
Pemenang dalam
permainan ini adalah Pemain yang dapat menyelesaikan semua tahap permainan yang
disepakati.
PELAJARAN YANG DAPAT DIPETIK OLEH MASYARAKAT
Selain keunikan permainan Ponti, ada
satu hal yang dapat menjadi pembelajaran bagi para pemainnya, yaitu istilah “Patatiyo”,
istilah ini dalam bahasa Indonesia berarti “Bukti”. Istilah Patatiyo digunakan untuk memberikan
pelajaran kepada para pemain untuk bersikap Sportif dan jujur, karena setiap
sikap yang penuh kebohongan maka akan ada balasannya, atau Bukti dari
kebohongan. Sehingga dalam permainan Ponti, apabila pemainnya melakukan
kesalahan yang luput dari pengamatan lawan main dan tidak mau mengakuinya, maka
disaat pemain ini melakukan kesalahan untuk kedua kalinya, para pemain lain
akan meneriakinya dengan kata Patatiyo ! atau Patatio Liyo Buti !
Manfaat dari permainan Ponti adalah :
1.
Melatih
Kemampuan Fisik Motorik anak, baik Motorik halus maupun motorik kasar.
§ Motorik Halus Berupa : Menggenggam Benda
§ Motorik Kasar Berupa : Menangkap dan melempar Bola
2.
Melatih Kognitif
Anak, seperti dapat menghitung 1-10
3.
Melatih NAM Anak
: seperti dengan memahami dan menaati aturan serta melatih sikap jujur anak
sejak dini.
4.
Melatih Aspek
Sosial anak, yaitu dengan melakukan permainan dengan temannya.
5.
Melatih
Kemampuan Berbahasa Anak, yaitu dengan melakukan permainan, sebelumnya anak
akan berdiskusi mengenai aturan permainan, sehingga dapat menambah
pembendaharaan kata-kata baru bagi anak.
BAB
3
PENUTUP
KESIMPULAN
Permainan ponti adalah permainan tradisional
Gorontalo yang sangat diminati oleh hamper semua kalangan mmasyarakat di daerah
gorontalo. Permainan yang menggunakan Bola Karet dan Biya ini sangat
bermanfaat bagi Aspek Perkembangan Anak Usia Dini.
SARAN
Penulis
sangat mengharapkan, dengan adanya makalah
ini semoga masyarakat turut melestarikan Permainan Ponti, terutama para
Orangtua dan Guru yang merupakan contoh untuk anak usia dini, utuk terus
menyajikan permainan ini serta mampu menjelaskan kepada anak mengenai sejarah
Ponti.
DAFTAR
PUSTAKA
earlychildhoodeducation-fifi.blogspot.com/.../jenis-permainan_09.html
Komentar
Posting Komentar