Dulo Ito Motoliango Walao
Anak
merupakan asset penerus bangsa karena melalui tangan-tangan anak kelak negara
Indonesia akan terus maju dan berkembang. Indonesia merupakan negara yang
terdiri dari pulau-pulau dan memiliki
beragam suku, bahasa, serta budaya. Keberagaman ini melahirkan salah satu
karakter bangsa yaitu sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan atau
disebut juga toleransi. Namun belakangan ini sikap toleransi terhadap
keberagaman mulai hilang. Hal ini ditandai dengan maraknya kasus pertikaian
antar golongan, suku, bahkan agama yang terjadi di beberapa daerah. Kasus-kasus
perseteruan tersebut dapat mempengaruhi stabilitas nasional, karena dapat
menyebabkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia menjadi runtuh. Padahal,
jika mengingat sejarah, negara Indonesia lahir karena bangsa yang bersatu.
Selain
itu, kuatnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi menyebabkan semakin
mudahnya akses anak terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Namun sangat
disayangkan karena kemajuan teknologi belakangan ini memicu kasus-kasus asusila
yang semakin marak, seperti semakin gencarnya penyebaran pornografi di berbagai
media baik cetak maupun elektronik, Hal ini dapat mengikis akhlak dan moral
suatu bangsa terutama anak-anak. Dengan demikian pengembangan karakter bangsa
sangatlah penting sebagai benteng bagi anak usia dini di Indonesia agar tidak
mudah terkontaminasi oleh pengaruh buruk globalisasi dan kemajuan teknologi.
Salah
satu cara untuk mengembangkan karakter bangsa yang baik adalah melalui
pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-undang sistem Pendidikan Nasional
No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang pendidikan sebagai suatu usaha sadar
untuk mengembangkan potensi dan karakter bangsa yang memiliki akhlak mulia.
Pengembangan karakter juga merupakan usaha agar fitrah anak untuk berprilaku
positif, fitrah tauhid, serta fitrah kebenaran yang terdapat dalam diri anak
tetap terjaga. (Ar-Rum,ayat 30)
Untuk
itu maka dikembangkanlah pendidikan yang berbasis pada pengembangan karakter.
Karakter –karakter tersebut dikembangkan secara holistic (menyeluruh)di semua
aspek perkembangan anak secara terintegrasi melalui model pembelajaran yang
memberikan kesempatan anak belajar secara aktif dan pengetahuan dibangun dari
pengalaman belajar anak.
Komentar
Posting Komentar