PERMAINAN TRADISIONAL GORONTALO
CUR
– PAL
A. Nama
Permainan
Istilah Cur-Pal ini tidak diketahui
artinya, sebab bukan bahasa daerah gorontalo. Permainan ini timbul sesudah
penjajahan. Pal pengertiannya tonggak kilometer, sehingga permainan ini
bertumpu pada suatu tonggak yang diberi tanda lingkaran. Cur-Pal yaitu ucapan
dari pencari temannya yang bersembunyi, begitu ia Nampak langsung ia berteriak
Cur, dan lari menempuk tonggak dan pada tonggak itu ia mengucapkan lagi pal.
B. Hubungan
Permainan Dengan Peristiwa Lain
Permainan
Cur-Pal adalah merupakan kegiatan permainan bermusim dikalangan anak-anak.
Dimainkan diwaktu senggang pada siang, sore dan malam hari, apalagi jika saat
bulan purnama. Oleh karena itu permainan ini permainan musiman maka jenis
permainan ini sering hilang dan muncul lagi. Sebagai tanda munculnya permainan
ini apabila kedengaran anak-anak berteriak : “Cur-Pal…. Cur… pal… dengan
kedengaran teriakan ini anak-anak lain mendengar dan mulailah mereka berkumpul.
C. Latar
belakang sosial budaya penyelenggaraan permainan
Permainan Cur-Pal adalah merupakan
suatu komunikasi bagi anak-anak. Sangat digemari oleh anak-anak baik pria
maupun wanita. Anak-anak tersebut baik yang tinggal berdekatan maupun
bertetangga atau dalam suatu kompleks perumahan. Orang tua mereka tergolong
dalam berbagai kelompok sosial yang dimaksud adalah pegawai, orang kaya,
terpelajar saudagar dan golongan menengah lainnya. Pada permainan Cur-Pal,
anak-anak saling mengajak satu sama lain, secara spontan sebab aturan permainan
mudah dimengerti. Sehingga hasrat mereka untuk bergaul dan memupuk persahabatan
terwujud melalui permainan ini
D. Latar
Belakang Sejarah Permainan
Untuk permainan Cur-Pal ini
permainannya 3 s/d 7 orang yakni salah satu diantara mereka menjadi pencari
teman-temannya yang bersembunyi. Usia anak-anak yang memainkannya dari umur 5
s/d 12 tahun. Pada umur ini anak-anak sudah dapat berlari cepat. Pemain-pemain
ini dapat dilaksanakan oleh anak laki-laki seluruhnya dapat pula nak perempuan
dan dapat pula campuran dengan laki-laki dan perempuan.
E. Peralatan
Permainan
Permainan Cur-Pal ini hanya
memerlukan sebuah tonggak yang disebut pal, dimana tonggak ini harus
dipertahankan oleh si pencari musuh.
F. Iringan
Permainan
Iringan permainan dalam permainan
Cur-Pal tidak ada melainkan teriakan cur-cur pal selama permainan berlangsung.
G. Jalannya
permainan
Sebagai persiapan anak-anak
berkumpul pada suatu tempat yang mereka pilih sebagai arena permainan. Mereka
pula menentukan tonggak atau pohon apa yang menjadi pal sebagai benteng tempat
penjagaan.
Sebelum bermain mereka suten dahulu
untuk menentukan siapa yang menjadi penjaga pal. Adapun tahapan permainan
sebagai berikut :
1. Si
penjaga menutup mata pada tiang pal dan kedua temannya (dalam permainan 3
orang) mencari tempat yang strategi untuk tempat persembunyian. Tempat yang
strategi yaitu terlindungi baik dan mudah terjangkau tonggak pal. Selama dalam
proses persembunyian, si penjaga menyatakan “sudah ?” dan bagi yang belum
mendapat tempat persembunyian akan menjawab ‘belum”.
2. Apabila
jawaban sipenjaga yang menanyakan “sudah?” tidak terjawab lagi maka mulailah ia
berjalan dengan hati-hati dan tidak dan akan
meninggalkan benteng jauh-jauh, sebab kalau temannya datang tak terlihat oleh
si penjaga maka ia harus lari menyentuh tonggak dan meneriakan pal. Dengan
demikian ia lolos dari pengintaian. Maka yang lolos mendapatkan poin 1.
3. Seandainya
temannya lari menuju pal dan sebelum tiba di pal, ia telah terlihat oleh si
penjaga maka si penjaga menunjuk dan meneriakkan “Cur… si… (disebut namanya).
Yang ter “Cul…” menggantikan kedudukan si penjaga. Demikian permainan itu harus
suten untuk menentukan siapa yang akan menjadi penjaga.
Perhitungan pemenang Yang banyak mengumpulkan point
itulah yang menang. Pada pelaksanaan kelompok sampai dengan 7 orang sama hal
nya tetapi, kalau 4 orang tertangkap 4 orang itu harus suit untuk menentukan
siapa yang akan menjadi penjaga.
H. Peranannya
masa kini
Dilihat
dari bentuk permainan cur-cur pal ada unsure pendidikan, rekreasi dan
kompetensi yang terkandung di dalamnya. Dalam permainan ini disamping mereka
bersuka ria juga berusaha untuk mengalahkan lawan dan berusaha untuk mencari
angka kemenangan. Permainan cur-cur pal sampai saat ini masih digemari
anak-anak yang terdiam didesa maupun diperkotaan.
I. Tanggapan
masyarakat
Walaupun permainan cur-cur pal tidak
selalu muncul dalam arena permainan anak-anak, namun permainan ini mengandung
unsur-unsur yang bermanfaat bagi pertumbuhan sang anak. Unsur-unsur itu adalah:
-
Unsur komunikasi dan kompetensi yang
berarti dapat mengembangkan kemampuan anak untuk memperhitungkan
kemungkinan-kemungkinan peluang terhadap kemenangan.
-
Menanamkan sifat-sifat kejujuran,
sportivitas dan bermasyarakat.
-
Membantu pertumbuhan fisik sebab selain
berrekreasi anak-anak dapat berolah raga dengan berlari-lari.
-
Permainan cur-cur pal tidak membutuhkan
biaya, mudah dilaksanakan dan nilainya tidak kurang dari permainan lainnya.
Harapan
masyarakat agar permaianan cur-cur pal ini dapat dikembangkan dan dilestarikan
melalui lomba tingkat TK dan SD.
DAFTAR PUSTAKA
Adat
Istiadat : Daerah Sulawesi Utara, Proyek
Penelitian Kebudayaan Daerah, Pusat Penelitian Sejarah Dan Budaya Dep. P dan K
1977 / 1978.
Budi
Santoso : Permainn Rakyat, Ceramah
Pengarahan Tenaga Penelit, Cisarua Bogor 1979.
Penerbit : forum suara perempuan, LSM Mbu’i
Bungale
Hj.
Farhan daulima, mengenal permainn anak daerah gorontalo, 2006.
Komentar
Posting Komentar