Minggu, 07 Oktober 2012

Dulo Ito Motoliango Walao



Anak merupakan asset penerus bangsa karena melalui tangan-tangan anak kelak negara Indonesia akan terus maju dan berkembang. Indonesia merupakan negara yang terdiri dari pulau-pulau dan  memiliki beragam suku, bahasa, serta budaya. Keberagaman ini melahirkan salah satu karakter bangsa yaitu sikap saling menghargai dan menghormati perbedaan atau disebut juga toleransi. Namun belakangan ini sikap toleransi terhadap keberagaman mulai hilang. Hal ini ditandai dengan maraknya kasus pertikaian antar golongan, suku, bahkan agama yang terjadi di beberapa daerah. Kasus-kasus perseteruan tersebut dapat mempengaruhi stabilitas nasional, karena dapat menyebabkan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia menjadi runtuh. Padahal, jika mengingat sejarah, negara Indonesia lahir karena bangsa yang bersatu. 

Selain itu, kuatnya arus globalisasi dan kemajuan teknologi menyebabkan semakin mudahnya akses anak terhadap perkembangan ilmu dan teknologi. Namun sangat disayangkan karena kemajuan teknologi belakangan ini memicu kasus-kasus asusila yang semakin marak, seperti semakin gencarnya penyebaran pornografi di berbagai media baik cetak maupun elektronik, Hal ini dapat mengikis akhlak dan moral suatu bangsa terutama anak-anak. Dengan demikian pengembangan karakter bangsa sangatlah penting sebagai benteng bagi anak usia dini di Indonesia agar tidak mudah terkontaminasi oleh pengaruh buruk globalisasi dan kemajuan teknologi.
Salah satu cara untuk mengembangkan karakter bangsa yang baik adalah melalui pendidikan. Hal ini sesuai dengan Undang-undang sistem Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang pendidikan sebagai suatu usaha sadar untuk mengembangkan potensi dan karakter bangsa yang memiliki akhlak mulia. Pengembangan karakter juga merupakan usaha agar fitrah anak untuk berprilaku positif, fitrah tauhid, serta fitrah kebenaran yang terdapat dalam diri anak tetap terjaga. (Ar-Rum,ayat 30)

Untuk itu maka dikembangkanlah pendidikan yang berbasis pada pengembangan karakter. Karakter –karakter tersebut dikembangkan secara holistic (menyeluruh)di semua aspek perkembangan anak secara terintegrasi melalui model pembelajaran yang memberikan kesempatan anak belajar secara aktif dan pengetahuan dibangun dari pengalaman belajar anak.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar