Kamis, 13 Desember 2012

PERMAINAN TRADISIONAL GORONTALO (3)

PALAPUDU


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  LATAR BELAKANG
Permainan tradisional merupakan jenis permainan yang mengandung nilai-nilai budaya yang pada hakikatnya merupakan warisan leluhur yang harus dilestarikan keberadaannya. Namun seiring dengan kemajuan zaman, permainan tradisional ini mulai hilang apalagi di daerah-daerah perkotaan dan sangat disayangkan banyaknya anak-anak yang sudah tidak mengenal permainan tradisional ini, mereka lebih mengenal permainan yang modern seperti playstation, timezone dan game-game lainnya.
Setiap permainan tradisional menampilkan sisi tersendiri untuk perkembangan kecerdasan anak. Hal ini sangat berbeda sekali dengan permainan modern yang berkembang saat ini.


1.2  RUMUSAN MASALAH
1.   Menjelaskan Sejarah Permainan Gorontalo “PALAPUDU”
2.      Cara Memainkan Permainan Gorontalo “PALAPUDU”
3.      Aspek Perkembangan yang dapat di Kembangakan pada Anak dari Permainan Gorontalo “PALAPUDU”.


1.3  TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan penulisan makalah ini yakni sebagai pemenuhan tugas mata kuliah “Bermain dan Permainan” dan juga untuk pembelajaran yang bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Permainan Palapudu
Istilah kata palapudu sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Hanya yang jelas motif alat ini dimainkan adalah untuk menembak. Menurut penuturan informan yang bernama Kasim Langgapa (57 tahun) tinggal di desa Molu’o Kecamatan Kwandang, bahwa permainan Palapudu sudah dikenalnya sejak kecil, dan ayahnya pernah membuat palapudu ini. Alat Palapudu ini terbuat dari bulu (bambu) dengan menggunakan peluru dari ketumbar (ketumbari). Mainan ini, adalah mainan yang paling digemari pada waktu itu dan pada umumnya sangat diminati oleh anak laki-laki, namun demikian tidak menutup kemungkinan anak perempuan juga dapat memainkan permainan tersebut.
Munculnya permainan ini menurut informasi yang didapati, pada waktu masih zaman penjajahan belanda, warga masyarakat gorontalo menggunakan alat palpudu ini sebagai senjata seadanya untuk menembak musuh-musuh yang ada, dan akhirnya alat palapudu ini berkembang menjadi mainan anak-anak, namun saat ini permaianan palapudu sudah mulai hilang dri peredaran mainan anak-anak diperkotaan, kecuali dipedesaan masih banyak terdapat mainan tersebut tapi dalam mainan ini palapudu sudah sering di isi dengan kertas sobekan yang kecil sebagai peluru bukan lagi menggunakan buah ketumbar.

2.2 Cara Memainkannya
1. Isilah tabung bambu itu dengan buah ketumbar, buah yang pertama usahakan belum keluar dari tabung palpudu. Buah berikutnya dimasukkan kedalam tabung palapudu dan akan mendesak buah yang pertama, dan pada waktu menekan serentak buah yang pertama akan keluar.
2. Permainan ini dapat dimainkan sendiri sekedar hiburan anak-anak atau juga dapat dimainkan kelompok dengan permainan perang-perangan sebagai senjatanya.

2.3 Aspek Perkembangan yang dapat di Kembangkan pada Anak dari Permainan Palapudu
Adapun aspek yang dapat dikembangkan pada anak dari permainan palapudu, yakni :
1.   Motorik kasar, karena pada permainan Palapudu ini di mainkan dengan cara menembak.
2.   Kognitif, pada aspek kognitif contohnya : jika dalam permainan palapudu ini, anak bermain perang-perangan, tentunya anak berpikir bagaimana cara ia dapat menembak temannya yang sebagai musuh, atau bagaimana cara dia bersembunyi agar temannya tidak melihat dia ataupun menembaknya.
3.   Sosial emosional, pada aspek sosial emosional ini anak bisa bersosialisasi dengan teman-temannya, juga dia bisa mengekspresikan emosinya. Contohnya : saat dia menembak musuhnya atau temannya dengan palapudu, tentunyan perasaannya akan senang.









BAB III
PENUTUP

3.1  Kesimpulan
Permainan palapudu yakni permainan dengan menembak yang menggunakan peluru berupa buah ketumbar. Permainan ini sangat digemari oleh anak-anak khususnya para lelaki. Munculnya permainan ini menurut informasi yang didapati, pada waktu masih zaman penjajahan belanda, warga masyarakat gorontalo menggunakan alat palpudu ini sebagai senjata seadanya untuk menembak musuh-musuh yang ada, kemudian alat palapudu ini berkembang menjadi permainan anak-anak.
Dalam memainkan permainan ini, Pertama, Isilah tabung bambu itu dengan buah ketumbar, buah yang pertama usahakan belum keluar dari tabung palpudu. Buah berikutnya dimasukkan kedalam tabung palapudu dan akan mendesak buah yang pertama, dan pada waktu menekan serentak buah yang pertama akan keluar. Permainan ini dapat dimainkan sendiri sekedar hiburan anak-anak atau juga dapat dimainkan kelompok dengan permainan perang-perangan sebagai senjatanya.
Aspek perkembangan yang dapat dikembangkan pada anak dari permainan palapudu ini, yakni : aspek motorik, kognitif dan juga sosial emosional.


3.2  Saran
Adapun saran dari kami yakni, agar dapat melestarikan kembali permainan tardisional di lingkungan masyarakat, karena pada dasarnya permainan tradisonal ini mengandung nilai-nilai budaya, yang nantinya sangat bermanfaat untuk anak-anak.




DAFTAR PUSTAKA

Hj. Farhan Daulima. 2006. Mengenal Permainan Anak Tradisional Daerah Gorontalo. Forum suara perempuan LSM Mbu’I Bungale. Limboto
Situs internet : 07may.files.wordpress.com/2011/05




  


1 komentar:

  1. Perlu dilestarikan agar bisa dikenal oleh duni luar dan tentunya sudah pasti akan menarik wisatwan luar untuk datang ke gorontalo..karena Palapudu adalah merupakan salah satu budaya khas masyarakat gorontalo..

    BalasHapus