Sabtu, 09 Juni 2012

Pentingnya Teknologi Informasi Bagi Pendidikan

Teknologi Informasi dan Komunikasi adalah salah satu aspek yang menonjol dari globalisasi. Sebagai masyarakat dunia, pendidik tidak dapat menghindar dari kemajuan dan perkembangan teknologi. Tanpa terkecuali Anak Usia Dini. Anak-anak juga tidak dapat menghindar dari begitu banyaknya alat-alat digital yang mungkin saja sudah akrab anak jumpai di rumah. Seperti, kamera, microwave, handphone, dan lain sebagainya yang menggunakan teknologi digital. Untuk itu penulis dalam jurnal ini mencoba meneliti mengenai pentingnya memasukkan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam kurikulum untuk Anak Usia Dini. Di Indonesia TIK juga termasuk salah satu poin penting dalam kurikulum yang perlu dikembangkan dengan tetap mengacu pada standar nasional pendidikan. Hal ini terdapat di dalam Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 pasal 36 ayat 3 (UU Sisdiknas, 2003).
Kebutuhan akan perkembangan TIK yang juga diperlukan untuk pendidikan juga terdapat dalam Undang-undang Sistem Pendidikan nasional (UU Sisdiknas, 2003). Hal ini terdapat pada pasal 1 yang menyatakan bahwa Pendidikan Nasional juga harus tanggap terhadap perubahan perkembangan zaman. Dengan demikian perkembangan zaman yang pesat terutama perkembangan TIK perlu juga diselaraskan dengan pendidikan terutama di Indonesia untuk mempersiapkan para User bahkan teknokrat-teknokrat Indonesia sejak usia dini. Jika sejak dini dibekali dengan pendidikan berbasis teknologi diharapkan ketika dewasa anak-anak dapat menyikapi perkembangan TIK dengan lebih bijaksana dan benar-benar menggunakan TIK sebagai alat bukan mainan seperti yang pernah dikemukakan oleh Bill Gates seorang teknokrat terkenal yang menemukan Microsoft(www.jurnalpendidikaninovatif.com, 2010).
Namun sebagian masyarakat menganggap teknologi adalah hal buruk yang dapat merusak metode-metode tradisional yang biasa digunakan untuk mengembangkan aspek perkembangan anak. Karena melalui TIK kurang mengembangkan sosial interpersonal dan fisik anak. Hal demikian merupakan pendapat dari masyarakat yang belum siap menghadapi perkembangan teknologi digital.It is a technological world in which children are often more comfortable than their parents and teachers. Ini adalah dunia teknologi di mana anak-anak sering kali lebih nyaman daripada orang tua dan guru ketika menggunakan alat-alat teknologi digital tersebut. Until very recently has been regarded as anathema to effective early childhood education, where the emphasis has traditionally been on the development of interpersonal social skills and physical coordination (Ferguson, 2005; Miller, 2005). Sampai baru-baru ini telah dianggap sebagai kutukan bagi pendidikan anak usia dini yang efektif, di mana penekanan secara tradisional pada pengembangan keterampilan sosial interpersonal dan koordinasi fisik (Ferguson, 2005; Miller, 2005).
Hambatan lain di Indonesia, pembelajaran melalui TIK untuk Anak Usia Dini belum ditunjang dengan baik oleh sarana dan prasarana. Sehingga hanya sebagian kalangan saja yang sudah dapat menikmati pembelajaran berbasis TIK terutama di kota-kota besar di Indonesia. Berdasarkan penelitian dari penulis jurnal ini pembelajaran berbasis TIK sangat efektif bagi Anak Usia Dini karena mampu mengembangkan sembilan prinsip pembelajaran yang aktif, konstruktif, kolaboratif, antusiastik, dialogis, kotekstual dan reflektif. Karena pembelajaran berbasis TIK ini juga di dahului dengan tahapan-tahapan pengenalan terhadap alat-alat TIK agar menarik minat anak untuk dapat akrab dengan alat-alat tersebut hingga pada akhirnya menjadi suatu kebutuhan bagi anak untuk mencari informasi bahkan memecahkan masalah (www.dispendikkabprop.org, 2010).
Dengan demikian untuk mempersiapkan Sumber daya manusia yang maju dan memanfaatkan teknologi dengan baik, maka hal ini perlu dipersiapkan sedini mungkin. Sejak usia dini perlu diperkenalkan dan dimunculkan minat anak terhadap TIK agar siap tidak hanya sebagai user tapi juga teknokrat TIK di Indonesia. Hal tersebut dapat diwujudkan dan dikembangkan di dalam kurikulum namun tetap harus disesuaikan dengan standar pendidikan nasional di Indonesia. Untuk itu marilah para pendidik anak usia dini mulai memperhatikan standar yang tepat untuk pengembangan kurikulum tentang TIK untuk anak usia dini di Indonesia yang tepat dan sesuai dengan budaya Indonesia.

REFERENSI
Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003
Ferguson, S. (2005). How computers make our kids stupid. Maclean's, 118(23)
Miller, E. (2005). Less screen time, more play time. Principal, 85(1;1)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar