Senin, 30 Oktober 2017

Analisis teori psikoanalisa yang berkaitan dengan kreativitas



1.    

Teori psikoanalisa yang digunakan dalam analisa adalah teori psikoanalisa menurut Sigmund Freud.
Freud membagi mind ke dalam consciousness, preconsciousness dan unconsciousness. Dari ketiga aspek kesadaran, unconsciousness adalah yang paling dominan dan paling penting dalam menentukan perilaku manusia (analoginya dengan gunung es). Di dalam unsconscious tersimpan ingatan masa kecil, energi psikis yang besar dan instink. Preconsciousness berperan sebagai jembatan antara conscious dan unconscious, berisi ingatan atau ide yang dapat diakses kapan saja. Consciousness hanyalah bagian kecil dari mind, namun satu-satunya bagian yang memiliki kontak langsung dengan realitas.
Freud mengembangkan konsep struktur mind di atas dengan mengembangkan ‘mind apparatus’, yaitu yang dikenal dengan struktur kepribadian Freud dan menjadi konstruknya yang terpenting, yaitu id, ego dan super ego.
o    Id adalah struktur paling mendasar dari kepribadian, seluruhnya tidak disadari dan bekerja menurut prinsip kesenangan, tujuannya pemenuhan kepuasan yang segera.
o    Ego berkembang dari id, struktur kepribadian yang mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Superego, berkembang dari ego saat manusia mengerti nilai baik buruk dan moral.
o    Superego merefleksikan nilai-nilai sosial dan menyadarkan individu atas tuntuta moral. Apabila terjadi pelanggaran nilai, superego menghukum ego dengan menimbulkan rasa salah.
Ego selalu menghadapi ketegangan antara tuntutan id dan superego. Apabila tuntutan ini tidak berhasil diatasi dengan baik, maka ego terancam dan muncullah kecemasan (anxiety). Dalam rangka menyelamatkan diri dari ancaman, ego melakukan reaksi defensif /pertahanan diri. Hal ini dikenal sebagai defense mecahnism yang jenisnya bisa bermacam-macam, a.l. repression.
Sumbangan Freud
·         Sebagai orang pertama yang menyentuk konsep-konsep psikologi seperti peran ketidaksadaran (unconsciousness), anxiety, motivasi, pendekatan teori perkembangan untuk menjelaskan struktur kepribadian
·         Posisinya yang kukuh sebagai seorang deterministik sekaligus menunjukkan hukum-hukum perilaku, artinya perilaku manusia dapat diramalkan
·         Freud juga mengkaji produk-produk budaya dari kacamata psikoanalisa, seperti puisi, drama, lukisan, dan lain-lain. Oleh karenanya ia memberi sumbangan juga pada analisis karya seni
Kritik Freud
·         Metode studinya yang dianggap kurang reliabel, sulit diuji secara sistematis dan sangat subyektif
·         Konstruk-konstruk teorinya juga sulit diuji secara ilmiah sehingga diragukan keilmiahannya. Beberapa konsepnya bahkan dianggap fiksi, seperti Oedipus complex
·         Bagi aliran behaviorist, yang dilakukan Freud adalah mempelajari intervening variable
Teori Psikoanalisa memandang kreativitas sebagai hasil mengatasi suatu masalah, yang biasanya dimulai sejak di masa anak-anak. Pribadi kreatif dipandang sebagai seseorang yang pernah mempunyai pengalaman traumatis, yang dihadapi dengan memungkinkan gagasan-gagasan yang disadari dan yang tidak disadari bercampur menjadi pemecahan inovatif dari trauma.
Sigmund Freud: Ia menjelaskan proses kreatif dari mekanisme pertahanan, yang merupakan upaya tak sadar untuk menghindari kesadaran mengenai ide-ide yang tidak menyenangkan atau yang tidak dapat diterima. Sehingga biasanya mekanisme pertahanan merintangi produktivitas kreatif. Meskipun kebanyakan mekanisme pertahanan menghambat tindakan kreatif, namun justru mekanisme sublimasi justru merupakan penyebab utama dari kreativitas.

2.    Alasan pengembangan kreatifitas pada anak usia 55555i
Terdapat beberapa alasan menurut para ahli yang menegaskan mengenai pentingnya mengembangkan kreatifitas sejak dini, diantaranya :
*   Sejak lahir hingga usia 4 tahun anak mencapai setengah dari kemampuan kecerdasannya (Benyamin Bloom). Untuk itu stimulasi yang diterima oleh anak pada tahun-tahun pertama kehidupan akan memberikan hasil yang optimal dalam mengembangkan potensi kecerdasannya. Salah satu upaya mengembangkan potensi kecerdasan anak adalah melalui kegiatan pengembangan kreatifitas.
*   Di dalam otak anak-anak terdapat suatu mekanisme yang dapat digiatkan hanya dalam dua masa tertentu saja (Beck). Jika tidak distimulasi oleh lingkungan pada saat yang tepat,maka akan sukar untuk digiatkan kembali sehingga anak akan kehilangan kesempatan untuk mengembangkan mekanisme otaknya seumur hidup. Melalui pengembangan kreatifitas maka anak juga sedang mengembangkan kemampuan mekanisme otaknya.
*   Kreatifitas mencapai puncaknya pada usia 4-4,5 tahun (Torrance). Hal ini berdasarkan hasil penelitian Torrance pada tahun 1962 di Amerika, bahwa diusia 5 tahun terlihat penurunan kemampuan kreatifitas anak.
*   Anak-anak mempunyai rasa ingin tahu yang besar dan percaya diri untuk mencoba hal-hal baru. Hal ini sangat diandalkan oleh orang yang kreatif. Melalui beberapa kemampuan kreatif yang dikembangkan sejak dini anak akan siap menghadapi tantangan dan beradaptasi dengan dunia yang terus mengalami perkembangan (Einon)
Untuk itulah Torrance menegaskan perlu adanya upaya pengembangan kreatifitas pada anak sejak usia dini karena pada masa ini anak mulai mengembangkan perasaan otonomi dan ingin melaksanakan segala sesuatu sendiri.
3.    Definisi kreatifitas
kreatifitas menurut Munandar adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran,keluwesan (fleksibilitas), dan orisinaliras dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi (mengebangkan, memperkaya, memperinci) suatu gagasan. Sedangkan menurut Wallace, kreatifitas adalah 4 p,atau person, process,press, dan product. Dalam hal ini berarti kreatifitas merupakan kemampuan dan kecakapan yang ada dalam diri seseorang (person) dan merupakan suatu proses untuk menghasilkan suatu inovasi baik itu hal baru maupun suatu elaborasi dari hal yang sudah da(process). Kreatifitas lahir dari dorongan internal dan eksternal seseorang (press) untuk menghasilkan suatu karya (Product)
Dengan demikian kreatifitas adalah suatu kemampuan yang terdiri dari faktor-faktor yang dapat menambah kemampuan anak untuk berkreasi seperti kemampuan untuk memperbarui kembali dan menciptakan hubungan-hubungan yang baru atas segala sesuatu yang telah diketahui, kemampuan untuk cepat tanggap terhadap segala prinsip yang baru, kemampuan untuk bersikap fleksibel dan berekspresi secara bebas, serta kemampuan untuk tanggap terhadap permasalahan-permasalahan yang melingkupi seseorang.

4.    Dimensi kreatifitas
4 jenis dimensi kreatifitas yaitu Person, Process, Press, dan Product
Person : bahwa kreatifitas merupakan kemampuan dan kecakapan yang ada dalam diri seseorang (Guilford). Hal ini atau tindakan kreatif ini muncul dari keunikan keseluruhan kepribadian dalam interaksi dengan lingkungan (hulbeck)
Proses : bahwa kreatifitas adalah sebuah proses atau kemampuan yang mencerminkan kelancaran, keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir, serta kemampuan untuk mengelaborasi suatu gagasan (Munandar) atau lebih singkatnya adalah proses perubahan (inovasi dan variasi). Pendapat lain (gestalt dan Wallace) mengemukakan bahwa kreatifitas melalui 4 tahap proses, yaitu :
1.Fase persiapan, yaitu pengumpulan informasi-informasi yang berkaitan dengan masalah yang sedang dipecahkan.
2. Fase pematangan informasi-informasi yang telah terkumpul. Kegiatan ini berkaitan dengan usaha memahami keterkaitan satu informasi dengan informasi lainnya dalam rangka pemecah masalah.
3. Fase iluminasi, yaitu penemuan cara-cara yang perlu dilkukan untuk memecahkan masalah.
4. Fase verifikasi, yaitu kegiatan yang berkaitan dengan usaha untuk mengevaluasi apakah langkah-langkah yang akan digunakan dalam pemeahan masalah akan memberikan hasil yang sesuai.
Press : bahwa kreatifitas muncul berkat press atau dorongan. Baik secara internal berupa keinginan atau hasrat untuk mencipta atau bersibuk diri secara kreatif maupun dorongan eksternal dari lingkungan social dan psikologis (simpson dalam buku karangan Munandar).
Product : bahwa kreatiftas adalah upaya menghasilkan sesuatu yang baru atau hasil sebuah elaborasi (Baron dalam buku karangan Hawadi)



5.    Skenario kegiatan pembelajaran sebagai implikasi dari pengembangan kreatifitas
Hari/tanggal : Selasa, 4 mei 2010
Kelas / semester : B/ II
Tema : aku dan lingkunganku
Minggu/hari : 3/1
Standar perkembangan :
1.    Nilai Moral dan agama : Anak mampu mengucapkan bacaan doa/lagu-lagu keagamaan dan melakukan gerakan beribadah secara berurutan, serta membedakan perilaku baik dan buruk
2.    Seni : Anak mampu mengekspresikan diri dan berkreasi dengan berbagai gagasan imajinasi serta menggunakan berbagai media/bahan menjadi suatu karya seni
3.    Bahasa : Anak mampu berkomunikasi secara lisan, memiliki perbendaharaan kata, serta mengenal simbol-simbol untuk persiapan membaca, menulis, dan berhitung
4.    Fisik Motorik : Anak mampu melakukan koordinasi gerak,  keterampilan gerak dasar sederhana untuk meningkatkan keleturan, keseimbangan dan kelincahan
Perkembangan Dasar :
1.    Nilai Moral dan Agama : Dapat melaksanakan ibadah
2.    Seni : Dapat menciptakan sesuatu dengan berbagai media
3.    Bahasa : Dapat berkomunikasi/ berbicara lancar dengan lafal yang benar
4.    Fisik Motorik : Dapat  melakukan koordinasi mata-tangan (Motorik halus)
KEGIATAN
ASPEK/INDIKATOR
STRATEGI
URUTAN KEGIATAN
ASSESMENT

Pembukaan













Inti
















Penutup

      Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan secara berurutan
·     Menceritakan pengalaman/ kejadian secara sederhana dengan runtut






    Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin, playdough/tanah liat, dan pasir
    Menciptakan bentuk bangunan dari balok yang lebih kompleks









      Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan secara berurutan
·     Menceritakan pengalaman/ kejadian secara sederhana dengan runtut

Metode :
-praktek langsung
-tanya-jawab
-story telling
Materi :
-do’a sebelum belajar
-kegiatan hari sebelumnya
-pengalaman anak ketika berangkat ke sekolah
Metode :
-praktek langsung
-pemberian tugas
Materi :
-bentuk-bentuk dan bangunan yang anak temukan di lingkungan sekitar sekolah
Media :
Plastisin, balok


Metode :
-praktek langsung
-tanya-jawab
-story telling
Materi :
-do’a sesudah belajar
-kegiatan yang sudah dilaksanakan
-pengalaman anak ketika melakukan kegiatan
=Membaca do’a, salam , membaca ikrar
-Review tema  sebelumnya tentang aku
-Apersepsi tema yang akan dibahas tentang lingkunganku







-guru menjelaskan tentang tema lingkungan secara umum
-guru menjelaskan kegiatan hari ini sambil menujukkan media yang akan digunakan
-guru membagi anak menjadi beberapa kelompok dan mempersilahkan anak untuk menuju area kegiatan yang diminati : 1. Area seni membentuk dengan plastisin, 2. Area balok




-Review pembahasan yang sudah dibahas
-Membaca ikrar
Membaca do’a, salam
-observasi
-portfolio


Sumber rujukan :
1.    S.C.Utami Munandar, Mengembangkan Bakat dan Kreatifitas Anak Sekolah, PT. Grasindo, 1999
2.    Reni Akbar-Hawadi, Psikologi Perkembangan Anak, PT. Grasindo, 2001
3.    Dr. Dorothy Einon, Anak Kreatif, Karisma, 2002
4.    Dr. Dorothy Einon, Learning Early, Dian Rakyat, 2000
5.    Dr. Yuliani Nurani Sujiono, M.Pd, Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini, PT.Indeks, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar